(Oleh: Andrew A. Navara)
Kini yang berkuasa semakin
semena-mena, hingga melupakan apa yang seharusnya dijaga. Kewenangan
disalahgunakan dengan cara mementingkan kepribadian dan juga pada golongannya
yang menjadi prioritas utama. Yang tak berpunya, menangis darah; meronta dalam
kesakitan; dan juga berdiam dengan hati menciut. Tinggal alam yang akan terus
bekerja untuk memberikan pelajaran untuk menjadikan yang hidup di permukaannya
untuk mengembalikan pada kesadaran. Namun, jika saja tak kunjung sadar, muncullah utusan yang diizinkanNya dalam berbagai macam
bentuk dan juga muasal.
Kau
yang tersakiti. Kau yang dianiaya hatimu atas mereka yang hilang sudah hatinya
karena mata dan hati mereka buta, bersabarlah. Keadilan Allah akan berpihak
kepada kau yang demikian. Dan semoga kita selalu diberikan petunjuk olehnya,
diberikan lindungan olehNya atas kehendakNya yang diberikan kepada
mereka-mereka yang semena-mena yang bisa saja pelajaran padanya kita juga
terkena imbasnya (ya, semoga kita terlindungi olehNya).
-Andrew A. Navara-
0 komentar:
Posting Komentar