(Oleh: Andrew A. Navara)
Ini sudah tidak biasa sekali
bukan ??
Menjunjung tinggi (bahkan
setinggi-tingginya) dan menganggap seseorang (orang lain) adalah seorang yang
begitu berharga dalam hidup kita, ketika orang itu berada di puncaknya.
Tetapi...., masih adakah yang akan menjunjung orang itu dan mengaggapnya ketika
ia berada di jurang yang mungkin tak kau inginkan ?? Lalu Anda meninggalkannya
lalu menarik ucapan Anda, lalu dengan entengnya mengatakan, “Ia sebenarnya
bukan siapa-siapaku.” Lebih dari itu, mungkin ?? Anda akan membicarakan yang
menjadi kejelekannya lalu melupakan segala hal yang menjadi nilai plus sewaktu
ia berada di puncaknya seperti dulu.