(Oleh: Andrew A. Navara)
Pukul 16.55 WIB, 23 Maret 2016.
Seseorang laki-laki yang duduk di sebelah saya berbicara
tentang SABAR. Sampai ia membawa teori-teorinya. Mempertahankan apa yang
menjadi pendapatnya.
Ada sesuatu yang menggelitik saya. Katanya sabar, sabar
seperti si A dan si B. Ia lupa… saya dan orang A adalah orang berbeda dengan
kepribadian yang berbeda pula.
Bagaimana ia bisa menyamakan, jika saya dan A berbeda. Apakah
ia lupa bahwasannyan Dia (sang pencipta) memberi cobaan kepada umatnya sesuai
dengan kapasitas (kemampuan) masing-masing, bukankah…, kapasitas masing-masing
itu sama halnya dengan cara ia menerima masalah itu dengan tingkat kesabarannya
masing-masing?? Bukankah seperti itu??
Bukankah juga…, saya tidak akan bisa sabar kalau saja
menjadi dia. Pun juga sebaliknya, ia tak akan pernah bisa sabar bila akan
menjadi saya?
Kaca mata minus si A tentunya berbeda dengan kaca minus si B.
Laluuu, kiranya apa bisa jika kaca mata si A dipakai oleh si B, dan sebaliknya??
Lantaaaass…, masihkan mau disamakan dan menyamakan? (Eksternal dari kita saja
sudah tampak tak bisa disamakan, lalu mengapa internal dalam diri kita juga
disamakan, tentu terjadilah penolakan secara otomatis tanpa kita sadari atau
pun tanpa kita suruh).
Mengapa demikian? Sebab saya rasa ia lupa, bahwa kita
tercipta berbeda dengan sifat yang berbeda. Sifat yang hanya bisa dilihat dari
sisi kaca mata SUBYEKTIF bila bermasalah kepada dii sendiri, sebab OBYEKTIF
tidak akan menyala jika itu menyangkut masalah sendiri, masalah bersama atau
membantu sesama.
Kita memang beda dan tak akan pernah sama. Kita hanya bisa menyelaraskan apa-apa yang menjadi kekurangan kita dari orang lain, dan kelebihan kita kepada orang lain. Saling mengisi..., memahami..., dan melengkapi dengan penyikapan dan penyampaian yang baik
-Andrew A. Navara-
7 komentar:
kacamata saya utk minus 1,5.. ^____^
Wuiiih, Si Andrew selalu implisit kalau nulis.
Drew ternyata, saya sudah tua ya ? Setelah tau kalo kaca mataku sudah plus 1
@Mbk Tety. Yang penting sehat selalu mbk, hehe..
@Komunitas Guru Klaster Bantaeng.. Terima kaasih atas kunjungannya di blog ini, Bpk/Ibu Guru. :)
@Kang Tiesna, si Akang mah the best.. Heheh..
Posting Komentar