Berjalan pada
jembatan gantung yang berusia yang bisa dibilang sudah berada pada usia yang
tua renta. Jemari lusuh bertumpu pada lengan jembatan yang melintang dari arah
utara ke selatan.
Keduanya kini
menjadi tua. Tua yang siap menghadapi jemputan gaib untuk kembali ke muasal.
Baik siap atau pun tak siap, tetaplah harus siap.
Kematian bukanah
perihal siap. Melainkan, keharusan yang memang harus dihadapi dengan kesiapan
atas kenyataan yang sudah ia ketahui dari awal, bahwasannya yang bernyawa
akan-lah mati dan kembali pada tempat kali pertama ia diciptakan.
-Andrew
A. Navara-
0 komentar:
Posting Komentar