Aku
membenci ketika harus ingatan lama itu terbuka dengan sendirinya. Ini mengenai
gelombang tinggi yang tetiba saja tinggi dan aku yang terdapat di atas melihat
diriku dan juga dirinya yang terhempaskan oleh gelombang itu.
Menerimanya
dengan mata terpejam. Menangis tiadalah guna lagi, terlebih menangisi dosa-dosa
atau kesempatan yang sudah tersia-siakan begitu saja.
Retakan-retakan
aspal menganga lebar hingga terdapat beberapa lubang begitu dalam, hingga
nampak kilatan-kilatan jingga pekat yang siap
beradu bersama air yang akan menghantamnya dari sela-sela retakan itu.
Tiadalah orang yang selamat,
terkecuali atas izinNya. Terdapat salah seorang perempuan yang sedang meratapi
diri dan keluarga setelahnya. Berbahagia, sebab ia masih diberi kesempatan
hidup pada keterasingan. Bersedih, sebab ia sendiri dan tak seorang pun
terlebih keluarga yang selamat. Berbahagia dan bersedih pada posisi yang ia
sendiri tak cukup paham.
-Andrew A. Navara-
0 komentar:
Posting Komentar