(Oleh: Andrew A. Navara)
Macam Komunis!!
Memperlakukan manusia tak sewajarnya.
Mencaci hingga tak
peduli hati yang dicaci menjadi pedih. Meminta tak pernah menahu aka waktu. Memanggil
dan Berkomunikasi mengabaikan tatakrama yang dahulu pernah diajarkan selama 12
tahun lamanya, saat umurnya belumlah puluhan..
Suka mencari masalah,
bilamana tak ada masalah, terlebih ketika ia tak suka.
Mempersulit kawannya, bila kawan itu
mendapatkan sesuatu yang LEBIH darinya.
Mempersulit bawahannya, bila melawan dan
tak tunduk padanya.
Meminta disegani dan dihormati, namun
TAK MAHU menyegani dan menghormati.
Manusia memang bukan
binatang, tapi ia punya hati dan perasaan!! Mahu melayani customer dengan hati,
jika dibandingkan pekerjanya. Customer dianggapnya manusia, sedangkan pekerja
dianggapnya alan penghasil uang yang tak punya HATI dan tak pantas mendapatkan
anggapan manusia yang butuh kan APRESIASI!!
Ia selalu
MEMPERTANYAKANA mengapa si A.. si B berubah, iya.. selalu mempertanyakan tak
mencari SEBAB-MUSABABnya masalah, dan cara termudah untuk mengatakan, “Ia
terpengaruh oleh yang lain.” LEBIH parahnya lagi, ia berkata, “Ia pemalas!!
Lebih banyak main, jika dibandingkan menjalankan tugasnya!!”
Kami para bawahan,
lebih baik membunuh kami sendiri dengan kebohongan kami dan selalu mengalah
membujuk hati kami untuk mengatakan bahwa itu salah kami, walaupun itu bukan
salah kami yang sebenarnya, sebab kejujuran sudah tak lagi ada harga, sudah
tabu baginya. Sebab, pemimpin tempat kami berasa tak pernah salah…, bila salah,
jangan salahkan dia bila tak mau terkena masalah.. sebab dia akan
melemparkansalah itu pada kami!! Oleh sebab itu, kami membunuh kejujuran kami,
dan ketika KEJUJURAN kami sudah TERBUNUH dan tak HIDUP LAGI, ia akan marah bak
serigala yang menyeringai, bila kami TAK LAGI JUJUR padanya.
Pekik HATI kami
berteriak, “JANGAN SALAHKAN KAMI BILA TAK JUJUR KEPADAMU11 SEBAB INI SALAHMU,
SALAHMU YANG MENGAJARKAN KEPADA KAMI UNTUK MEMATIKAN KEJUJURAN KAMI!!”
Benar memang…
Kekuasaan itu ada
padanya..
Kekuasaan yang
dianggapnya adalah kekuasaan yang tak memiliki masa..
Barang kali ia lupa..
Ketika ia berada di
bawah, belum setinggi ini..
Barangkali ia belum
pernah..
Bagaimana menjadi
bawahan.
Sehingga ia tak tahu
bagaimana perasaan bawahannya, ia tak sadar dan tak akan PERNAH sadar bahwa tak
langsung ia menjadi bawahan atas clientnya. Dan lucunya ketika client marah,
kemarahan itu dimuntapkan, dilampiaskan semua kepada bawahannya. Kiranya kalau
bawahan itu semacam alat, mungkin sudah dipukulnya dan dilempar bolak-balik.
- Andrew A. Navara -
6 komentar:
Keren cuy
Barang Kali Ia Lupa
atau Ia Sudah Terbiasa???
Dunia kerja memang beraneka, atasan merasa berkuasa sedang bawahan hanya mampu mengikut saja
lemah tak mampu bicara.
Tapi itu tak semua, hanya sebagian saja. Namanya juga manusia,tak ada yang sempurna.
Semoga saja kita tak seperti dia. Dan, tak perlu membalas keburukan dengan keburukan karena apa bedanya kita dengan dia jika demikian.
Sudahlah akhiri saja dengan ke ikhlasan, atau Resign saja dari pada terus merasa tertekan, diancam dan merasa akan dimusnahkan tanpa kemanusiaan.
Dunia ini luas, jangan biarkan engkau tertindas. Cobalah berpikir bagaimana caranya agar lepas dan terbang bebas.
Hidup ini hanya satu kali, maka nikmati.
"Assalaamu'alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh Mas Andrew, salam kenal ya.. keren isi blognya, maaf baru bisa meninggalkan jejak sekarang. Sukses selalu ya Mas Andrew. Semangat!!!"
Mas Dans, Terima Kasih, atas kehadirannya :)
Mbk Tety..
Terima kasih..
Pelengkap yang menarik (y)
^___^
Keren banget
Posting Komentar