Rabu, 25 Mei 2016 | By: Unknown

Ya..., Aku Tersenyum Saja



Aku tersenyum. Kadang geram juga. Namun aku beruntung. Sebab aku masih diberi kesadaran, bahwa ilmuku belumlah tinggi, belum banyak, masih kurang, belum sempurna, seperti yang lain.
Aku lihat. Disekelilingku tadi. Seorang gadis dan laki-laki yang kurasa masih remaja dan berumur belasan tahun atau bisa saja hampir habis masa tahun belasan tahun menjadi puluhan dengan jumlah angka di depannya yang berangka dua.
Mereka cukup meninggi hati terhadap apa yang sudah mereka dapat. Mereka belum tahu, bahwa di luar sana masih banyak jumlahnya orang yang memiliki hal yang lebih dan bahkan lebih dari yang mereka kira... yang mereka sombongkan.
Sudahlah…. Kita juga individu yang berbeda dengan pembawaan dan pemikiran yang beda pula. Dipaksa pum tak akan kunjung menemukan muaranya yang sama.
Yang dapat kita lakukan, cukup untuk tetap merendah hati, bukan merendah diri. Merasa kurang akan ilmu atau apa yang sudah dicapai, tetapi tetap lebihkan syukur. Merasa kurang tak berarti itu semua hal tentang negatif, ada pula yang positif. Tergantung kita memandang dari sisi yang mana.

-Andrew A. Navara-


0 komentar:

Posting Komentar